Banyak orang ingin mulai membaca tapi merasa terlalu sibuk, cepat bosan, atau tidak tahu harus mulai dari mana. Bagi sebagian, membaca tampak seperti aktivitas berat, eksklusif untuk mereka yang memang “pecinta buku sejati”. Padahal, semua orang bisa menikmati buku—asal tahu pintu masuk yang tepat.
Kuncinya bukan langsung memilih novel tebal dengan prosa rumit, tapi menemukan bacaan yang ringan, relevan, dan menyenangkan. Buku yang bisa membuatmu lupa waktu, yang terasa seperti ngobrol dengan teman, bukan kuliah akademis.
Berikut ini adalah daftar buku rekomendasi untuk kamu yang nggak biasa baca tapi pengen banget mulai. Semua buku ini punya satu kesamaan: aksesibel, relatable, dan nggak bikin kening berkerut.
1. Filosofi Teras karya Henry Manampiring
Buku ini jadi viral bukan karena sensasional, tapi karena sangat membumi. Alih-alih membahas filsafat sebagai hal rumit, Filosofi Teras menyajikan Stoisisme dengan bahasa sehari-hari. Kamu akan merasa seperti sedang diajak ngobrol tentang hidup, bukan diceramahi.
Dengan contoh-contoh dari keseharian di Indonesia, buku ini mengajarkan bagaimana cara menghadapi overthinking, drama sosial media, dan tekanan hidup modern—tanpa harus mengerti Plato atau Aristoteles duluan.
2. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson
Kalau kamu lebih suka gaya bahasa yang ceplas-ceplos dan to the point, buku ini cocok banget. Mark Manson menulis seperti teman yang jujur dan kadang agak nyolot, tapi selalu ada benarnya.
Buku ini nggak menawarkan motivasi ala self-help klasik. Justru, kamu akan diajak untuk menerima kenyataan hidup, memilih mana yang penting untuk dipedulikan, dan belajar bersikap santai terhadap hal-hal yang nggak bisa kamu kontrol.
3. Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam karya Dian Purnomo
Kalau kamu ingin mencoba fiksi tapi takut tersesat di cerita yang terlalu berat, novel ini bisa jadi pilihan yang pas. Dengan latar budaya Sumba dan isu yang dekat dengan realita sosial, kisah ini tetap mudah diikuti.
Cerita tentang perjuangan perempuan, budaya patriarki, dan hak atas tubuh disampaikan dengan narasi yang mengalir dan menyentuh. Ini bukan sekadar fiksi, tapi ajakan untuk melihat kenyataan dari sisi yang lebih manusiawi.
4. Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan
Buku ini cocok buat kamu yang ingin cerita sederhana tapi punya makna mendalam. Mengisahkan dua anak muda dari latar budaya Islam yang berbeda, Kambing dan Hujan membicarakan toleransi, cinta, dan pencarian jati diri.
Bahasanya tidak ribet, humornya halus, dan konfliknya terasa nyata. Buku ini memperlihatkan bahwa topik serius bisa disajikan dengan ringan, tanpa kehilangan kedalaman.
5. Things Left Behind karya Okky Madasari
Ini adalah kumpulan cerita pendek yang sangat cocok buat kamu yang belum terbiasa baca panjang. Satu cerita bisa selesai dalam 5–10 menit, tapi kesannya bisa tinggal lebih lama.
Okky Madasari menulis dengan gaya lugas, menggambarkan isu sosial dan perasaan manusia dengan cara yang jujur dan reflektif. Tanpa basa-basi, tapi tetap menyentuh.
6. Komik Webtoon dan Buku Bergambar
Kalau kamu benar-benar belum terbiasa membaca buku dalam bentuk teks panjang, coba mulai dari webtoon atau buku bergambar seperti Raditya Dika, Tahilalats, atau Nemu Buku.
Visualisasi bisa membantu kamu lebih mudah menangkap cerita. Selain itu, format seperti ini nggak terlalu menakutkan dan bisa dinikmati di sela-sela waktu istirahat.
Tips Memulai Kebiasaan Membaca
- Pilih waktu terbaik. Jangan paksa diri baca saat otak lelah. Coba baca pagi sebelum kerja atau malam sebelum tidur.
- Bawa buku ke mana-mana. Sediakan buku di tas atau ponsel. Waktu menunggu jadi momen baca yang efektif.
- Mulai dari 5–10 menit per hari. Jangan terlalu ambisius. Konsistensi lebih penting dari kuantitas.
- Ceritakan ulang. Setelah membaca, coba ceritakan ulang ke teman. Ini bantu memperkuat ingatan dan rasa terhubung.
Kesimpulan
Membaca bukan soal kemampuan intelektual, tapi soal kebiasaan dan kenyamanan. Dengan buku yang tepat, kamu bisa jatuh cinta pada aktivitas membaca tanpa perlu dipaksa. Daftar rekomendasi di atas adalah titik awal untuk membuka pintu dunia literasi yang luas dan seru.
Ingat, kamu nggak harus langsung jadi kutu buku. Cukup temukan satu buku yang bikin kamu bilang, “Wah, kok seru juga ya baca itu.” Dari situ, dunia baru mulai terbuka.